Sosialisasi Pembelajaran
Industri (Teaching Factory)
SMK Negeri 1
Tanjungbalai
Pengembangan
SMK saat ini mulai bergerak dari orientasi pasar tenaga kerja lokal kepada
pasar tenaga kerja ASEAN menyambut masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), serta
mempersiapkan para lulusan dengan pembekalan karakter kewirausahaan (Sekolah
Pencetak Wirausaha). Penerapan teaching factory di SMK
merupakan wujud dari salah satu upaya Direktorat Pembinaan SMK untuk lebih
mempererat kerjasama atau sinergi antara SMK dengan industri.
Jumat,
2 agustus 2019 SMK Negeri 1 Tanjungbalai mengadakan kegiatan sosialisasi dan
penyusunan program implementasi Teaching Factory program keahlian Agribisnis
Pengolahan Hasil Perikanan. Kegiatan yang berlangsung di Aula SMK Negeri 1
Tanjungbalai dihadiri oleh Kepala Cabdis Kota Tanjungbalai yang diwakilkan oleh Kasi SMA Cabdis Kota Tanjungbalai ( Bapak Hilalluddin Nasution, S.Pd, M.Pd), Kasi SMK Cabdis Kota Tanjungbalai (Bapak Drs. Bonar Sinaga,
M.Pd), Kepala Sekolah SMK 2 Tanjungbalai, Kepala SMK Negeri 4 Tanjungbalai,
Kepala SMK Negeri 5 Tanjungbalai, Kepala SMK Negeri 6 Tanjungbalai didampingi
oleh Wakil Kepala Sekolah dari masing-masing SMK, serta Guru-guru SMK Negeri 1
Tanjungbalai.
Bapak
Drs. B. Sinaga, M.Pd selaku pembicara menjelaskan tentang konsep Tefa (Teaching
Factory). Sesuai Permendikbud No.34/2018 tentang SNP SMK/MAK, Pembelajaran
Industri (Teaching Factory) adalah model pembelajaran yang bernuansa industri
melalui sinergi SMK/MAK dengan dunia usaha/industri untuk menghasilkan lulusan
yang kompetensi sesuai dengan kebutuhan pasar.
Model
pembelajaran berbasis produksi (barang/jasa) yang dibutuhkan oleh masyarakat,
sepenuhnya dikerjakan oleh peserta didik, dilaksanakan dalam ruang praktik/bengkel/lahan
yang telah dikondisikan mendekati situasi dan suasana tempat kerja yang
sesungguhnya, menyangkut : waktu, prosedur, dan cara/aturan sesuai standar DU/DI.
Harapan kedepan, semoga
dengan adanya Tefa di SMK Negeri 1 Tanjungbalai, dapat membekali lulusan SMK Negeri 1 Tanjungbalai dengan kompetensi teknis yang utuh dan riil serta karakter kerja yang sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta memiliki kesiapan untuk
memasuki dunia kerja atau mengembangkan usaha secara mandiri.
Bapak Drs.B.Sinaga,
M.Pd menegaskan diakhir penjelasannya tentang Tefa, “Jadilah lulusan SMK yang
berwirausaha (mencetak lapangan pekerjaan), bukan lulusan pencari lapangan
pekerjaan .